Kamis, 09 Agustus 2007

Serentetan kecelakaan kecil

Kali ini ayah nggak bisa ngetik dengan 10 jari lagi,karena jari telunjuk ayah harus di perban setelah masuk ke gerigi roda sepeda motor.Kecelakaan kecil terjadi saat mengambil kain yang masuk ke dalam roda , harusnya kain itu digunakan untuk nutupin kakinya sakty agar tak kena debu setelah kemaren kakinya sakty juga masuk ke jari jari roda speda pancal temannya mama.Ada apa ini ?

sakty nangis sekencang kencangnya kedengaran dari dalam telefon .rupanya sakty dan mama ada di wartel sebelah kantor ayah kerja .ayah yang nungguin di panggil untuk gajian lari ke wartel sebelah , dan disana sakty masih meringis ringis menahan sakit lantaran kaki kanannya lecet dan keliatan bengkak serta membiru.ngapain juga mama nyusul ayah kekantor dan suruh ngantarin kak narsih naik sepada pancal ke terminal.Dasar sakty juga heboh loncat loncat akhirnya kakinya masuk ke jari jari roda.

bidan sebelahnya tante menyarankan untuk tidak usah di perban dan cukup di jaga agar tidak terkena debu ,lalu beli amoxan untuk anak anak .

dan kejadian yang menimpa ayah hari ini ,harusnya mama juga dapat izin untuk tidak mengajar play group.kak narsih dan kak yuli sanggup menghandel anak anak.tapi sialnya setelah telfon ke bu sari selaku pemilik ,mama harus masuk jam kedua yaitu jam 10 siang aja.nggak mungkin bisa sakty ditinggal dirumah ama neneknya.karena klo sakit pasti bertambah juga “ngalemnya “.Akhirnya hari ini jam setengah sembilan berangkat naik sepda motor ama ayah.di jalan tiba tiba kain selendang yang digunakan nutupi luka di kaki sakty masuk ke rantai , untung saja kami nggak jatuh.segera saja menepi ke trotoar dan meminjam gunting di tukang balon yng jualan di depan SD negeri.tak lama kain berhasil di lepas dari rantai ,dan tinggal sedikit lagi ayah menarik kain itu ,mungkin karena tergesa gesa kawatir mama telat sampai di play group, tangan kanan ayah memutar roda kebelakang ,dan tangan kiri menarik kain sekuatnya, bukan sedang “sial”tapi kehendak Tuhan juga, jari telunjuk ayah kelindas gerigi roda belakang dan “crat !” darah mengalir deras sambil ayah meringis menahan sakit.

ayah memutuskan ke rumah sakit dr iskak aja agar cepat teratasi,tapi mama menyarankan ke puskesmas yang tak jauh letaknya di dekat play group,selain itu biayanya juga murah….dalam keadaan seperti ini naluri wanita dan seorang istri masih saja perhitungan masalah ongkos berobat. Maklum saja ini juga dampak perombakan di kantor tempat ayah kerja.Karena mulain agustus ini gaji ayah tidak “se-gitu”lagi.hasil perhitungan mama jika ayah di “part time” maka sekali hadir 10 ribu, selama satu bulan maka akan terima gaji kurang lebih 300 ribu. mana cukup untuk biaya hidup se-bulan.itu saja masih kurang 100 ribu untuk mengansur kredit motor.

Perdebatan kecil ,setiap hari melengkapi kehidupan keluarga kami.gaji mama di play group hanya 200 ribu,ayah akan di part time karena perusahaan sedang KOLEP .

mama seolah olah menyalahkan ayah yang mengambil keputusan part time.padahal ada pilihan lain yang tertulis di surat edaran perusahaan.

bunyinya ; untuk memperbaiki iklim kerja lebih baik ,dengan ini para karyawan di minta untuk memberika pernyataan sikap kerja dengan memilih beberapa alternative status kerja dibawah ini:

1.karyawan tetap dengan alasan:

2.karyawan part time dengan alasan:

3.karyawan freelance dengan alasan:

4.mengundurkan diri dengan alasan :

mungkin emosi atau apalah, karena masa kerja ayah usah 4 tahun dan telah di angkat sebagai karyawan tetap.jelas jelas itu tertulis dengan tinta tebal di atas surat perjanjian kerja.tapi kenapa muncul surat edaran yang bunyinya demikian.?

anakku ..jangan takut tidak bisa mimik susu ! ayah masih hidup dan kita juga mempunya cara untuk mencari bekal bertahan hidup. ayah yakin semuanya akan baik baik saja .walau mama terus di cekam ketakutan nggak bisa makan gara gara kata PART TIME !

Oh Tuhan ..berkati langkah keluarga kecil kami !


postingan Agustus 8th, 2007 by ayahmenulis.wordpress.com

0 komentar: