Sabtu, 01 Agustus 2009

Sejenak di Desa

Obrolan kota di sisi penat bawa aku dan ayahku menyusuri jalanan renta
ditemani ukiran di langit senja
mengamit langkah bersusah payah

Kami lewati sungai dengan jembatan berpayung
jika hujan selalu banyak pengunjung
cerminan sekitarku yang terlupa
sebab kami
punya satu rumah saja

Junjungan tinggi di atas pribadi
sekedar mencari-cari
lalu debu adalah tanah
dan aku memetik jeruk bersama ayah
bersiul indah

Di bilik bambu dunia malam mengintipku
seperti puteri balutan seni

Di tanah subur benih-benih kehidupan
pinta butiran bening sebagai teman perjalanan

Di tarian sungai tenang
ikan-ikan mengajakku berenang

Di lembut belaian angin
burung-burung membawaku terbang
dingin

Aku bertemu kening kenangan
saat sinar rembulan kalah oleh pancaran minyak tanah
lewat sumbu-sumbu kain perca

Itulah desaku
tempat buku pertama ayahku ditulis

Ditulis
bukan diketik

0 komentar: