Senin, 27 November 2006

Persada Bung Karno

Blitar lekat dengan Soekarno,Disini dibangun berbagai monumen pengenang jasa Bung Karno. Di sini juga jasad Sang Proklamator terbaring. Kini, telah dibangun lagi ladang memori dan rekaman kehidupan presiden pertama RI..

persada bung karno

Memang tepat Persada Soekarno dibangun di Kota Patria.Karena tak dipungkiri lagi, ada semacam keterikatan antara darah Soekarno dengan kota kecil ini,sehingga wajar ,warga Kota Blitar sangat antusias dengan diresmikannya Persada Soekarno Perpustakaan dan Museum Bung Karno (PSPMBK),3 Juli 2004.Gedung ini diresmikan oleh Putri Bung Karno sendiri, Megawati Soekarno Putri presiden RI ke –5.

Selain lebih canggih, PSPMBK juga memiliki gedung yang lebih besar dan indah. Kompleks bangunan ini diarsiteki oleh Prof.Dr.Ir Baskoro Tejo. Dia adalah dosen dari ITB, Bandung. Dipilih ITB karena Bung Karno juga lulusan dari sana. Agar antara Bung Karno dengan almamaternya selalu ada jalinan atau kekerabatan.
Bangunan PSpMBK memiliki luas 4.500 m2 ,berdiri diatas tanah seluas 16.500m2 .Tanah tersebut diperoleh dari kompensasi / pembelian tanah warga seluas 12.500m2 . Sisanya merupakan pemberian Alm.Pamuharjo. Semasa Perjuangan sebelum kemerdekaan , dia adalah anggota TRIP.Setelah merdeka , ia menjadi ajudan presiden Soekarno.Mantan ajudan Bung Karno ini meninggal sekitar 10 hari setelah peresmian gedung PSPMBK

Bentuk gedung PSPMBK mengandung banyak filosofi yang erat dengan kehidupan Ir.Soekarno.Bangunan utama atau Gedung A memiliki kesamaan bentuk dengan candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit di Blitar, Penataran. Yang beda ,gedung A terbuka di tengah,terbagi menjadi gedung A barat da gedung A timur. Mengapa terbuka ? Sengaja di buat demikian untuk menggambarkan pandangan Bung Karno itu sangat terbuka dan jauh ke depan .Selalu memikirkan masa depan rakyatnya.

Di lokasi yang berada di selatan Makam Bung Karno ini akan menemui jajaran riang beton berhias. Berjumlah 21 buah dan bertinggi 6 meter, tiap tiang mempunyai hiasan berupa ukiran di atasnya. Dan setiap tiang mempunyai hiasan yang berbeda-beda .Sebagai wujud dari keanekaragaman suku dan budaya bangsa Indonesia dari sabang hingga Merauke.yang pada 17 agustus 1945 Bung karno mampu menyatukannya dalam satu wadah NKRI. Berjumlah 21,merupakan tanggal wafat Bung karno .Sedang angka, 6 adalah tanggal lahir, bulan kelahiran, dan bulan wafat beliau. Bung Karno lahir pada tanggal 6 juni 1901 dan meninggal dunia tanggal 21 Juni 1970.

Di pelataran antara gedung A,di tengah-tengahnya terdapat Patung Bung Karno yang sedang duduk. Patung ini terbuat dari perunggu,di buat oleh pematung asal kota Gudeg Yogyakarta yang bernma G.Sidharta. Di bawahnya terdapat tangga-tangga yang mengarah ke segala penjuru (utara selatan, timur dan barat) Mengandung arti Bung Karno memperhatikan segala lapisan masyarakat.

Setelah mengulas keistimewaaan fisik luar dari PSPMBK, juga sangat menarik kalau kita tengok ke dalam.Apa saja isinya ,apa saja koleksinya?
“koleksi buku PSPMBK merupakan gabungan dari bantuan masyarakat,bantuan Badan Perpustakaan Jatim ,PNRI dan Perpustakaan umum Mastrip.Katalog buku yang disediakan di sini cukup lengkap. Dimulai klasifikasi 0.00 untuk buku-buku ilmu Hukum sampai 900 untuk buku-buku Biografi. Sehingga tak heran sudah banyak penikmat buku yang selalu mengunjungi PSPMBK ini sejak diresmikan Juli silam.

Setelah melahap bacaan diperpustakaan ,kurang lengkap kalau belum menikmati koleksi museum Bung Karno. Di depan, kita sudah disambut Bung Karno yang istimewa.Lukisan ini merupakan keunikan tersendiri bagi PSPMBK.Lukisan karya IB .Said, pelukis istana negara ini bak magnet alam yang mampu menarik pengunjung.Percaya atau tidak,lukisan ini mampu berdetak.Jika dilihat sekilas memang samar,tapi bila diamati akan dapat jelas terlihat,seolah-olah jantung Bung Karno dalam lukisan benar-benar ada dan selalu berdetak.
Masuk lebih dalam di Museum Bung Karno ,banyak dijumpai memori kehidupan Soekarno.Beberapa peristiwa penting,foto-foto keluarga, foto-foto kunjungan kepresidenan yang dilakukan Bung Karno ada disini. Melalui gambar gambar itu dapat kita lihat seberapa besar perjuangan Bung Karno dan betapa dekatnya sang Proklamator dengan rakyat.

PSPMBK,dengan segala isi dan keunikannya mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam dan luar kota untuk mengunjungi bumi patria.

Report by : ary zein

2 komentar:

Anang mengatakan...

hidup bung karno

Anonymous mengatakan...

Sangat senang membaca tulisan anda. Tahun 2004, usai peresmian di Blitar, saya dan pimpinan saya H.Demas Korompis (ALm)yang diundang Walikota Blitar dalam peresmian tersebut, bersepakat utk membuat, dokumenter film BUNG KARNO THE FOUNDING FATHER. 2 tahun waktu yang sangat cepat, sampai akhirnya 14 Agustus 2006, film (serie 1,2,3) tersebut selsai saya kerjakan, justru tepat saat Bang Demas dirawat di Rumah Sakit. Tgl 19 Agustus, bliau menghadap Sang Khalik. Padahal sesuai dg rencana kala itu 30 Agustus 2006, Walikota/Pemkot Blitar bermaksud memberikan/menyerahkan penghargaan kepada alm bang Demas, atas jasanya dalam pengembangan Perpustakaan dan Museum Bung Karno...Selamat Jalan Bang Demas.Peran, Langkah dan Sepat Terjangmu dalam kembali mencuatkan semangat nasionalisme Bung Karno, selalu akan saya lanjutkan////